Di lereng Gunung Hyang Argopuro, di sebuah desa kecil bernama Panti, lahirlah Soekasir Gus Cholik—anak seorang petani sederhana, namun bermimpi besar. Lahir dari denyut nadi sawah dan ladang, Soekasir tumbuh dengan kesadaran akan betapa jauhnya pendidikan dari jangkauan anak-anak desa. Hidupnya dimulai dari tanah, dan akhirnya kembali mempersembahkan segalanya untuk tanah itu.

Soekasir Gus Cholik adalah pendiri Yayasan Ikhtiar Kejayaan Tani (YIKT) Argopuro, yang didirikan pada tahun 1957 di Desa Panti, Kabupaten Jember. Beliau merupakan putra daerah yang sejak awal memiliki kepedulian tinggi terhadap ketimpangan akses pendidikan antara desa dan kota. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi dan memiliki pengalaman di lingkungan pemerintahan, beliau memilih kembali ke desa untuk membangun sistem pendidikan dari akar masyarakat.

Dengan pembiayaan mandiri melalui usaha pertanian, terutama dari hasil tembakau di PT Marama, Soekasir mendirikan sejumlah lembaga pendidikan, mulai dari MI Diponegoro (1957), SMP Argopuro (1962), SMA Argopuro (1972), hingga Universitas Islam Argopuro (UNIAR) pada tahun 1978. Dalam kurun waktu singkat, beliau berhasil mendirikan enam SMP dan tiga SMA di wilayah Kabupaten Jember, menjadikan YIKT Argopuro sebagai pelopor pendidikan di daerah pedesaan.

Setelah wafat pada tahun 1981, perjuangan Soekasir diteruskan oleh keluarga dan penerus yayasan. Pada tahun 2015, didirikan Pondok Pesantren Al-Manhal sebagai bentuk penguatan pendidikan agama dan akhlak. Hingga kini, YIKT Argopuro tetap aktif menyelenggarakan pendidikan melalui beberapa lembaga seperti TK Diponegoro, MI Diponegoro, SMP Argopuro 1 Panti, SMA Argopuro Panti, dan Pondok Pesantren Al-Manhal.